Sunday, February 17, 2008

Moskow (ANTARA News) - Pada awal 2008, flu burung yang disebabkan oleh virus H5N1 tercatat telah menyebar ke 12 negara; Vietnam, China, Thailand, Inggris, India, Iran, Israel, Mesir, Jerman, Turki, Ukraina, dan Bulgaria.Sekali pun tidak ada kasus flu burung di Rusia, tetapi telah muncul kekhawatiran yang luas atas resiko ini di wilayah negeri itu yang ada di Eropa bagian selatan seperti Krasnodar dan Stavropol.Perkiraan ini didasarkan pada fakta bahwa semua kasus flu burung itu terjadi pada tempat yang menjadi tujuan burung-burung menghabiskan musim dingin mereka.empat-tempat tersebut terdapat di wilayah selatan Rusia. Hampir semua jenis burung liar terbang dari Siberia, rumah bagi burung air.Virus H5N1 telah muncul cukup sering di Rusia pada akhir Desember lalu, tapi ini bukan berarti virus tersebut disebarkan oleh burung liar.Burung liar jarang terkena penyakit, tetapi hewan peternakan banyak yang mati dalam jumlah besar. Bagaimanapun juga, virus ini tidak datang dari Rusia.Laporan mengenai penyebab serangan flu burung terdengar seperti suara-suara kelelahan, para dokter hewan menyalahkan burung-burung liar yang menyebarkan virus, tapi para ornitologis menyangkal hal ini. Banyak pejabat dari organisasi internasional masih bertahan dengan kesimpulan mereka.Lebih dari 350.000 burung liar telah diteliti di Eropa, dan hanya sedikit yang diketahui terjangkit virus berbahaya itu.Sementara, hewan ternak juga terbunuh akibat virus flu burung sepanjang tahun. Perpindahan hanyalah masalah musim, pada musim semi, burung-burung terbang ke utara, dan pada musim gugur terbang menuju selatan.Jika burung-burung liar membawa virus dan menginfeksi ternak, keduanya akan mati sepanjang jalur migrasi. Tapi hal seperti itu tidak terjadi.Lebih jauh lagi, virus patogen atau antibodi ditemukan pada 748 burung liar pada 2006 (Februari-Mei), sementara untuk tahun 2007 (akhir Juni-awal Agustus) jumlahnya mencapai 308.Para peneliti mengatakan, virus ini terus berubah, dan mutasinya tidak terhubung dengan burung-burung liar karena tidak ada yang terjadi pada populasi mereka.Kesimpulan paling logis muncul dari lokasi menyebarnya flu tersebut, virus ditularkan melalui hewan ternak.Jika burung liar menyebarkan virus, maka mereka juga akan menyebarkannya pada jarak dekat. Tidak ada batasan jarak dalam perdagangan ternak, produk ternak ataupun burung liar.Tugas terpenting adalah untuk meningkatkan pengawasan terhadap ternak-ternak kecil dan besar. Ketika kasus flu burung terbaru tercatat di wilayah Rostov, Rusia, peternak lokal menyalahkan burung-burung liar.Tetapi, perpindahan virus ini, sesuai penyelidikan, disebabkan karena sedikit peternak yang menjaga hewan ternaknya dalam tempat tertutup, ataupun tempat dengan standar sanitasi yang baik.Bahkan jika diasumsikan virus tersebut dibawa oleh burung liar, tanggung jawab atas kematian ayam dalam jumlah besar ini berada pada tangan pihak-pihak yang gagal meningkatkan standar sanitasi dan teknis.Dengan tidak memperbaiki tempat penampungan ayam dan mengisolasinya dari burung-burung liar, beberapa peternak malah menyewa penembak untuk menjaga wilayahnya tetap terhindar dari burung liar.Penembak ini harus melakukan penembakan ke udara dari waktu ke waktu untuk menakut-nakuti "tamu tak diundang", tapi para penembak ini tidak terbukti efektif dibandingkan perbaikan peternakan secara menyeluruh.Isolasi total dan sistem sanitasi yang bagus telah membuat peternakan Amerika Serikat terlindung dari virus inAda sebuah hipotesis di mana sebagian besar menjelaskan penyebab burung liar meninggal akibat flu burung terjadi selama musim dingin.Jika virus telah muncul di suatu lingkungan, maka virus ini akan berada di sana untuk jangka waktu yang lama.Kualitas patogen menjadi semakin kuat sepanjang musim dingin, ketika burung liar berada dalam masa sulit (di Eropa dan selatan Rusia).Stres, suhu rendah, dan kekurangan makanan menyebabkan lemahnya kekebalan tubuh mereka, dan mudah terserang berbagai penyakit, termasuk flu burung.Virus H5N1 yang berbahaya ini telah bersirkulasi selama lima tahun. Ini merupakan jangka waktu yang cukup lama, tapi virus ini masih aktif.Pertama kali ditemukan di China pada 1996, setahun kemudian membunuh peternakan dan pasar retail di Hong Kong.Sejak 2003, manusia mulai mati akibat virus ini. Secara keseluruhan, sebanyak 357 orang dari 14 negara (Azerbaijan, Kamboja, China, Djibouti, Mesir, Indonesia, Irak, Laos, Myanmar, Nigeria, Pakistan, Thailand, Turki dan Vietnam) telah terinfeksi virus ini, dan 255 di antaranya meninggal.Akankah virus aktif ini akan menjadi pembunuh manusia? Ini akan menjadi cerita sedih karena jutaan manusia dapat mati karena virus ini.Sejauh ini, virus tersebut belum dapat dengan mudah memasuki sel-sel di tubuh manusia, dan tidak ada yang tahu jika virus ini akan berkembang dalam beberapa waktu ke depan.Harapannya, virus ini hanya akan menyerang burung daripada manusia.


No comments: